![]() |
Ronald Chandra kacab Valbury Asia Futures Semarang |
MNI|Semarang — Setelah melalui proses renovasi yang cukup panjang, kantor Valbury Asia Futures Cabang Semarang kini tampil dengan wajah baru. Namun, perubahan itu bukan semata perkara tampilan. Di balik dinding-dinding segar dan ruang kerja yang tertata modern, tersimpan semangat baru: mengembalikan makna edukasi finansial kepada masyarakat.
Dalam acara pembukaan yang dikemas sederhana namun hangat, sekitar 60 peserta dari berbagai latar belakang hadir. Ada mahasiswa yang baru mengenal dunia investasi, ada pula profesional muda dan pelaku usaha yang ingin memahami lebih dalam tentang perdagangan berjangka. Suasana syukuran terasa akrab; tidak ada jarak antara tamu dan penyelenggara. Seolah, ruang itu memang dirancang untuk menjadi tempat berbagi pengetahuan, bukan sekadar etalase korporasi.
Acara ini kami adakan sebagai bentuk rasa syukur atas kantor baru sekaligus memperkenalkan program edukasi finansial terbaru dari Valbury,” ujar Ronald Chandra, Kepala Cabang Valbury Asia Futures Semarang.
Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan komitmen perusahaan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Semua edukasi kami berikan secara gratis — tidak hanya teori, tapi juga praktik dan simulasi trading langsung, agar masyarakat benar-benar memahami mekanisme pasar,” tambahnya.
Ronald juga menyebut, informasi tentang edukasi gratis maupun peluang kerja di Valbury dapat diakses melalui akun Instagram resmi
@temanvalbury_semarang.
Program edukasi yang diluncurkan Valbury memang dirancang inklusif. Siapa pun, bahkan yang belum pernah bersentuhan dengan dunia trading sekalipun, dapat bergabung tanpa rasa khawatir. Selain biaya akses yang terjangkau, sistem pelatihan dibuat interaktif — peserta bisa mencoba langsung melakukan simulasi pasar dengan bimbingan mentor berpengalaman.
Lebih jauh, Ronald menekankan pentingnya membedakan edukasi trading yang benar dengan praktik investasi ilegal yang kerap menjerat masyarakat.
Kami ingin masyarakat paham bahwa dunia trading berjangka bukan dunia tipu-tipu. Justru dengan pemahaman yang benar, masyarakat bisa melihat peluang dan menghindari jebakan investasi bodong,” ujarnya tegas.
Pandangan itu bukan tanpa alasan. Di tengah maraknya kasus robot trading dan skema investasi berbasis penipuan, edukasi publik menjadi benteng terakhir agar masyarakat tidak lagi menjadi korban.
Bagi Valbury, literasi bukan strategi pemasaran — melainkan tanggung jawab moral di tengah ketidakpastian ekonomi.
Meski kondisi ekonomi global tengah bergejolak, Ronald melihat ada peluang yang justru tumbuh di sektor perdagangan berjangka.
Kenaikan harga emas, misalnya, mencerminkan dinamika pasar yang bisa dimanfaatkan secara cerdas oleh trader yang memahami arah pergerakan,” jelasnya.
Menutup acara, Ronald mengundang masyarakat Semarang dan sekitarnya untuk datang langsung ke kantor Valbury Asia Futures. Selain membuka kesempatan belajar trading secara profesional, Valbury juga menawarkan peluang bagi mereka yang ingin bergabung sebagai staf marketing dan berkembang bersama industri finansial yang kian pesat.
Dengan wajah baru dan visi yang semakin luas, Valbury Asia Futures tidak sekadar mempercantik ruang kerjanya — mereka tengah menata ruang berpikir masyarakat.
Sebab di mata Valbury, trading bukanlah milik segelintir orang berprivilege, melainkan kesempatan bagi siapa saja yang mau belajar dan berusaha memahami ritme pasar.