![]() |
Foto humas disporapar jateng |
MNI|Semarang — Tepuk tangan meriah menggema di lapangan bola basket Universitas Diponegoro, Semarang, Jumat (26/9). Di bawah sorotan lampu dan suasana hangat kebersamaan, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., menutup secara resmi Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XIX Jawa Tengah 2025.
Dalam sambutannya, Fauzan menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh panitia, pimpinan perguruan tinggi, serta semua pihak yang telah bekerja keras memastikan ajang olahraga terbesar antar mahasiswa se-Indonesia itu berjalan lancar. Lebih dari sekadar jumlah medali, ia menekankan arti penting kompetisi sebagai proses pembelajaran.
“Hari ini kita telah melalui suatu kompetisi yang penting untuk masa depan saudara. Saudara bukan hanya pemenang di arena ini, tapi kami berharap kelak juga akan menjadi pemenang dalam cabang kehidupan yang luas, demi bangsa Indonesia,” ujarnya.
Ajang Besar, Cermin Semangat Mahasiswa
POMNAS XIX menghadirkan 17 cabang olahraga resmi, mulai dari sepak takraw, tarung derajat, hingga bulutangkis. Selain itu, ada empat cabang eksibisi: sepatu roda, pickleball, kabaddi, dan woodball, ditambah Fun Run 5K yang melibatkan masyarakat umum. Total, ada 263 nomor pertandingan yang diikuti oleh 3.139 atlet dari 153 perguruan tinggi, dengan dukungan 1.507 ofisial serta 936 delegasi dari 36 provinsi.
Ketua Umum Panitia Besar, Prof. Dr. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T., mengakui tantangan besar dalam menggelar ajang nasional ini. “Sejak awal kami menyadari tidak mudah menyelenggarakan POMNAS sebesar ini. Namun dengan izin Allah dan dukungan banyak pihak, alhamdulillah semuanya dapat terlaksana dengan baik,” katanya.
Heru juga melaporkan aspek kesehatan selama pelaksanaan pertandingan. Dari 86 laporan medis yang tercatat, 91 persen berupa luka ringan. Sementara delapan atlet dengan luka sedang telah mendapatkan perawatan di rumah sakit rujukan.
Lebih dari Panggung Prestasi
POMNAS XIX bukan hanya soal angka medali dan peringkat. Dari lapangan renang hingga gelanggang silat, dari lintasan atletik hingga papan catur, tersimpan kisah tentang semangat, persahabatan, dan keteguhan mahasiswa Indonesia.
Acara penutupan diwarnai dengan suasana haru sekaligus gembira. Atlet dan ofisial dari berbagai daerah saling berfoto, bersalaman, dan berpelukan, menandai akhir dari sebuah perjalanan panjang penuh peluh dan perjuangan.
Estafet ke Sumatera Selatan
Usai rangkaian penutupan, panitia mengumumkan bahwa POMNAS XX tahun 2027 mendatang akan digelar di Sumatera Selatan. Estafet tuan rumah ini menjadi tanda bahwa semangat “Bergerak, Berprestasi, Berdampak” akan terus menyala, berpindah dari Semarang menuju bumi Sriwijaya.
POMNAS XIX mungkin telah resmi ditutup, namun gema semangat, sportivitas, dan persatuan yang lahir dari ribuan mahasiswa ini akan terus hidup, menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya.