MNI|Semarang – Dentuman bola dan gemuruh sorak penonton memenuhi udara GOR Jatidiri, Semarang. lapangan itu menjadi saksi ketangguhan para atlet muda yang berlaga di cabang bola voli indoor Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XIX Jawa Tengah.
Bagi sebagian orang, pertandingan ini hanyalah rangkaian skor. Namun bagi para atlet, setiap smes, blok, dan servis adalah cerita tentang disiplin, kerja keras, dan mimpi yang sedang diperjuangkan.
Putra: Tuan Rumah dan Jatim Tampil Meyakinkan
Di sektor putra, Jawa Timur (Jatim) dan tuan rumah Jawa Tengah (Jateng) tampil mendominasi. Jatim menundukkan Lampung (3-1) dan DKI Jakarta (3-1), sebelum bertemu Jateng dalam duel panas. Dukungan ribuan penonton menjadi energi tambahan bagi Jateng yang akhirnya menang atas Jatim dan melanjutkan tren positif dengan mengalahkan DKI (3-1) serta menutup laga melawan Lampung dengan kemenangan telak 3-0.
Lampung, yang harus menelan tiga kekalahan, sempat menunjukkan perlawanan sengit ketika menghadapi DKI. Meski akhirnya kalah tipis 2-3, perjuangan itu mendapat tepuk tangan dari penonton yang menghargai semangat pantang menyerah mereka.
Putri: Jawa Tengah Perkasa di Kandang Sendiri
Di sektor putri, dominasi Jateng terasa lebih nyata. Tim tuan rumah tampil solid sejak awal, menumbangkan DKI Jakarta 3-0, menekuk Lampung 3-1, dan menutup kemenangan besar atas Jawa Timur 3-0. Setiap poin yang diraih disambut gegap gempita penonton, membuat atmosfer GOR Jatidiri semakin bergelora.
Jatim masih menjaga asa dengan dua kemenangan penting: melawan Lampung (3-2) dan DKI (3-1). Pertarungan sengit melawan Jateng berakhir dengan kekalahan, tapi menyisakan kisah tentang sportivitas dan kerja sama tim.
Lebih dari Sekadar Kompetisi
Bagi mahasiswa yang berlaga, POMNAS bukan hanya soal trofi. Ada rasa bangga mengenakan jaket daerah, ada doa orang tua yang menunggu kabar dari rumah, ada peluh latihan yang terbayar ketika nama daerah disebut pemandu pertandingan.
POMNAS itu bukan sekadar soal menang atau kalah. Ini tentang kesempatan menunjukkan bahwa mahasiswa bisa berprestasi, bergerak, dan memberi dampak,” kata seorang panitia lokal dengan mata berbinar.
Menyalakan Harapan Baru
POMNAS XIX Jateng 2025 dengan slogan “Bergerak, Berprestasi, Berdampak” menjadi ruang lahirnya atlet-atlet muda yang kelak bisa mengisi panggung nasional. GOR Jatidiri menjadi lebih dari sekadar gelanggang olahraga; ia menjelma ruang harapan, tempat energi muda Indonesia menemukan bentuk terbaiknya.