![]() |
Foto humas disporapar jateng |
MNI|Semarang Diapit tiga gunung, yakni Gunung Kelir, Kendil, dan Telomoyo, Desa Wirogomo di Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, menyimpan kekayaan alam yang memikat. Salah satunya adalah Curug Kembar Baladewa, air terjun kembar setinggi kurang lebih 50 meter yang jatuh berdampingan di lereng Gunung Kelir. Udara sejuk, gemericik air jernih dari mata air pegunungan, dan hutan asri yang mengelilinginya menjadikan curug ini destinasi alami yang menenangkan.
Tak hanya itu, keberadaan sumber belerang yang masih aktif menambah nilai keunikan kawasan ini. Dari sini, keindahan Rowo Pening pun dapat disaksikan langsung, menghadirkan panorama khas pegunungan yang jarang ditemui di tempat lain.
Potensi besar ini kini tengah dihidupkan kembali oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (BEM UNNES) melalui olahraga canyoning. Ketua Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa, Althea Syahriza, menyampaikan bahwa pihaknya telah menggandeng komunitas pecinta olahraga ekstrem tersebut untuk menjadikan Curug Kembar Baladewa lebih dikenal.
Canyoning bukan hanya olahraga, tapi juga cara menikmati alam dengan penuh tantangan. Kami ingin Curug Wirogomo ramai dikunjungi dan menjadi ikon wisata baru,” kata Althea, Kamis (25/9).
Canyoning sendiri merupakan olahraga luar ruang yang memacu adrenalin. Para penggemarnya menuruni tebing curam dan air terjun, menelusuri aliran sungai, hingga melewati berbagai rintangan alam. Kehadiran olahraga ini diyakini dapat menjadi magnet baru bagi wisatawan, terutama kalangan muda pencinta petualangan.
Tak berhenti di situ, BEM UNNES juga telah menyiapkan langkah-langkah promosi. Warga sekitar mendapat pelatihan pengelolaan wisata, sementara media luar ruang akan dipasang di jalur utama menuju Gunung Telomoyo. Harapannya, wisatawan yang melintas bisa singgah dan menikmati kesejukan Curug Baladewa.
“Kami sudah menghubungi komunitas-komunitas canyoning untuk meramaikan Curug Wirogomo. Dalam waktu dekat akan digelar trial run. Targetnya, kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan,” tambah Althea.
Bagi masyarakat Wirogomo, geliat baru ini membawa harapan. Bukan sekadar promosi wisata, tapi juga peluang ekonomi, kebersamaan, dan kebanggaan menjaga alam yang diwariskan leluhur. Seperti derasnya air terjun yang tak pernah berhenti mengalir, semangat warga dan mahasiswa kini berpadu, menghidupkan Curug Kembar Baladewa sebagai destinasi wisata petualangan yang berkelas,punkasnya,,reporter