Pemprov Jawa Tengah Tingkatkan Insentif Guru Agama, Wujudkan Apresiasi dan Penguatan Karakter Bangsa

 

MNI|Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bertekad memperluas jangkauan insentif bagi guru agama di wilayahnya pada tahun 2026. Langkah ini sebagai bentuk penghormatan atas peran sentral para pendidik agama dalam membangun karakter dan moral bangsa. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, mengajak para anggota DPRD untuk bersama-sama mengawal penganggaran program penting ini.

Data terbaru dari Kanwil Kemenag Jateng mencatat pada tahun anggaran 2025, sebanyak 230.830 guru agama telah menerima insentif, meliputi guru agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, hingga Konghucu. Total dana insentif yang dialokasikan tahun ini mencapai lebih dari Rp250 miliar dan rencananya meningkat menjadi Rp300 miliar pada 2026.

“Ini saat yang tepat untuk menambah kuota penerima insentif bagi guru madin dan guru-guru agama di Jawa Tengah. Pak Gubernur pun sudah mengumumkan kenaikan ini,” ujar Taj Yasin saat menghadiri Musyawarah Wilayah VI Partai Keadilan Sejahtera di Patra Convention Hotel, Minggu (24/8/2025).

Menurut Taj Yasin, guru agama bukan sekadar pengajar, melainkan pilar penguatan karakter anak bangsa. Oleh karena itu, penghargaan melalui insentif merupakan wujud nyata perhatian pemerintah terhadap jasa mereka.

Selain menyampaikan rencana tersebut, Wagub juga memaparkan capaian program selama enam bulan kepemimpinannya bersama Gubernur Ahmad Luthfi, seperti penurunan angka pengangguran terbuka dan keberhasilan program dokter spesialis keliling yang mendukung layanan kesehatan gratis dari pemerintah pusat.

“Memang masih ada kekurangan, tapi kita buka ruang dialog dan kolaborasi agar semua program bisa berjalan optimal. Saya percaya kolega DPRD memiliki visi politik yang cerdas dan amanah untuk mencari solusi bersama,” ujarnya dengan penuh optimisme.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Wilayah PKS Jawa Tengah, Hadi Santoso, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan sejumlah program pemerintah provinsi, termasuk penurunan tarif Trans Jateng bagi kelompok rentan dan penurunan angka kemiskinan. Bahkan, program perbaikan 17 ribu rumah tidak layak huni di Jateng menjadi yang tertinggi secara nasional.

“Kami siap mendukung pemerintah dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, sekaligus menjadi mitra yang kritis demi kemajuan Jawa Tengah,” tegas Hadi Santoso.

Dengan langkah kongkret memperluas insentif untuk guru agama, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali menegaskan komitmennya membangun sumber daya manusia berkualitas dan berkarakter, sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama