MNI | Semarang – Suasana hangat menyelimuti kawasan Simpang Lima, Semarang, Minggu pagi, ketika ribuan warga tumpah ruah merayakan hari jadi Provinsi Jawa Tengah ke-80. Perayaan itu diwarnai ragam pertunjukan seni dan budaya dari berbagai daerah, termasuk kehadiran tamu istimewa dari Jayawijaya, Papua.
Bupati Jayawijaya, Atenius Murip, hadir langsung bersama 20 seniman Wamena. Mereka menempuh perjalanan panjang dari Papua ke Semarang untuk mempersembahkan kekayaan budaya daerahnya. Salah satu yang menarik perhatian adalah penampilan alat musik pikon, yang pernah tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai alat musik tradisional paling unik dan langka.
“Budaya adalah warisan berharga yang harus kita jaga bersama. Dari Jayawijaya, kami ingin mempersembahkan kekayaan budaya kami untuk Indonesia dan dunia,” kata Atenius dalam sambutannya.
Ia menekankan pentingnya pertukaran budaya antardaerah agar adat dan tradisi tetap bertahan di tengah derasnya arus modernisasi. Menurutnya, festival di Semarang ini menjadi ruang bagi generasi muda untuk belajar sekaligus merawat akar budaya mereka. “Toleransi dan pengakuan terhadap keberagaman sangat penting. Jangan sampai anak cucu kita kelak tidak mengenal asal usulnya,” ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya juga menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-80 kepada Jawa Tengah. Atenius menyebut Jawa Tengah sebagai “pusat” Indonesia, sebagaimana Wamena dikenal sebagai pusat budaya di Papua.
Lebih jauh, ia berharap acara ini dapat menjadi jembatan budaya antarprovinsi. Ia bahkan mengundang Gubernur Jawa Tengah, Wali Kota Semarang, dan perwakilan 35 kabupaten/kota di provinsi itu untuk berkunjung ke Papua. “Itu akan menjadi langkah nyata memperkuat tali persaudaraan dan pelestarian budaya,” katanya.
Festival seni budaya di Simpang Lima, yang menampilkan berbagai atraksi dari nusantara, tak hanya sekadar pesta rakyat. Ia juga menjadi pengingat pentingnya merawat warisan leluhur, menumbuhkan toleransi, serta membangun harmoni dalam keberagaman menuju Indonesia yang berbudaya.