 |
| Foto humas disporapar jateng |
MNI|Semarang Sorak penonton menggema di lapangan bola basket Universitas Diponegoro, Semarang, Jumat (26/9). Pertandingan basket putra antara DKI Jakarta dan Jawa Tengah bukan sekadar laga perebutan medali, tapi juga menjadi penutup rangkaian panjang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XIX 2025.
Di hadapan ribuan pasang mata, tim bola basket putra DKI tampil solid. Serangan cepat dan pertahanan rapat membuat mereka mampu menundukkan tuan rumah Jawa Tengah. Kemenangan ini melengkapi catatan prestasi gemilang kontingen DKI sepanjang POMNAS XIX.
Sehari sebelumnya, partai final basket putri juga menyajikan duel sengit. Tim Jawa Timur berhasil mengalahkan Jawa Tengah dan mengamankan medali emas, menjadi catatan penting bagi kontingen mereka.
DKI Jakarta Unggul di Papan Klasemen
Hingga penutupan, DKI Jakarta tampil sebagai juara umum dengan torehan 81 medali emas, 54 perak, dan 51 perunggu. Raihan ini menegaskan dominasi ibu kota sebagai gudang atlet mahasiswa terbaik.
Jawa Tengah, meski gagal meraih emas di final basket, tetap membuktikan diri sebagai tuan rumah tangguh dengan menempati posisi kedua: 61 emas, 54 perak, dan 46 perunggu. Sementara Jawa Timur menyusul di peringkat ketiga dengan 39 emas, 50 perak, dan 44 perunggu.
Penutupan yang Penuh Makna
Seusai pengalungan medali bagi para juara basket putra dan putri, rangkaian penutupan POMNAS XIX digelar. Tak hanya perayaan kemenangan, acara penutupan juga menjadi ruang refleksi atas semangat sportivitas, kebersamaan, dan perjuangan para atlet mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Bagi DKI Jakarta, 81 emas adalah angka prestasi. Namun di balik itu, POMNAS XIX juga merekam wajah-wajah atlet yang berpeluh, penonton yang bersorak, hingga panitia yang bekerja tanpa lelah. Semua itu menjadikan POMNAS bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan perayaan energi muda yang bergerak, berprestasi, dan berdampak bagi bangsa.